Tuesday, December 1, 2009

Penghuni Sementara s.d Akhir November 2009



1. Bunga dan daun pepaya rebus , potensial sebagai sayur dan lalapan.

Monday, November 30, 2009

Menanam Ubi Kayu Secara Tradisionil







Metode :
Setelah disemai diatas permukaan tanah sekitar 1 minggu , maka tunas - tunas kecil dari batang ubi kayu mulai muncul/ tumbuh.
Tepatnya Tanggal 30 November 2009 ( Hari Senin ) Pukul 17.00 bibit tanaman tersebut saya tanam kedalam 11 buah lobang yang telah saya gali beberap menit sebelumnya pada lokasi yang pencahayaan mataharinya cukup baik.Petuah ortu sebenarnya tanaman tersebut baiknya ditanam pada pukul 15.00 wib karena pas perhitungan dohare-nya ( istilah bahasa nias untuk metode waktu penanaman adalah sesuatu yang belum saya mengerti / kalender Nias ).Dari sudut waktu , saya telah (terlambat ) dan melalumpui 2 jam dari waktu yang telah ditetapkan. Sesuai dengan Petuah,batang ubi kayu tesebut minimalnya satu jari menyembul keluar dari dalam tanah dan selebihnya berada tertutup tanah. Ditanam dengan posisi tunas yang timbul adalah berada pada posisi menghadap ke atas.

Metode penanaman tradisionil ini juga akan kita uji dan akan kita lihat perkembangannya 2 minggu mendatang yakni tanggal 15 Desember 2009 ( Hari Senin ).

Demikian pengalaman menanam ini dituliskan, Tujuan dari penanaman ini adalah merupakan bagian dari eksperimen belajar bertani membumi. Kalau ada hasilnya, akan dapat dinikmati bersama.
Terdapat sebuah tantangan , dengan metode bertani secara organik seharusnya setiap media (tanah luas atau sistem pot ) yang potensial dapat ditanam berbagai tanaman penting yang merupakan jenis tanaman yang setiap harinya penting untuk dikonsumsi seperti sayuran, mentimun, sawi, kol , bawang dll.

Refleksi
Kita tidak menciptakan nyawa tanaman ini, pertumbuhan dan perkembangannya sangat misterius dan itulah kuasa Ilahi. Sebenarnya , hal ini sangat mudah dan sangat potensial untuk dilakukan oleh setiap orang. Waktu yang terus berputar dan bergerak maju membangun sebuah kepastian bahwa apa yang kita tanam hari ini , maka kita akan menuainya esok atau lusa. Jikalau tidak menanam, maka kita juga tidak akan pernah menuai. Persoalan besar adalah dia tidak menanam tetapi ingin menuai. Pesan bijak , setiap orang seyogianya harus belajar menanam agar dia bisa bijak mengetahui apakah sudah bisa atau kapankah dia dapat menuai.
Orang yang tidak menanam tetapi ingin menuai adalah orang-orang yang bermental instan, tidak mengakar dan tidak membumi, generasi inilah yang akan digilas . Tanah (motherland) tidak akan menopang orang - orang ini karena tidak cerdas. Mereka sering lupa bahwa setinggi-tingginya ilmu seseorang , dia masih memerlukan pijakan tanah.

Menanam Cabe Rawit Nias Secara Tradisionil








Tanggal 25 November 2009 adalah momentum penting bagi para kaum muda di kepulauan Nias oleh karena tanggal tersebut , ribuan kaum muda berbondong-bondong mengikuti testing CPNS dilaksanakan oleh Kabupaten Nias (induk), Nias Utara, Nias Barat , Nias Selatan dan Kotamadya Gunungsitoli. Situasi hiruk pikuk sudah terlihat pada sore hari sebelumnya di hampir setiap titik lokasi testing diadakan. Pada pagi dini hari , tepatnya tanggal 25 November tersebut , hiruk pikuk kembali terlihat diiringi oleh ratusan sepeda motor yang seakan-akan berkonvoi memasuki kawasan Nias Utara guna mengikuti ujian CPNS Th.2009.Hal seperti ini juga terjadi diberbagai kabupaten lainnya terutama kabupaten / kota pemekaran Nias.Fenomena ini menceritakan , betapa ribuan kaum muda telah menggantungkan harapannya kepada status pegawai negeri . Ingin mengabdi kepada negeri kah ? atau pilihan yang terjepit ? ataukah ini persoalan mitos yang menguat, bahwa pilihan bekerja sebagai PNS adalah pilihan paling layak dan paling manusiawi yang telah diyakini oleh masyarakat begitu saja ? benarkah juga melamar CPNS adalah karena panggilan untuk mengabdi kepada negeri ?. Apapun ceritanya, saat ini Mitos CPNS adalah mitos yang telah merenggut semua cita cita dan pemikiran kaum muda Nias.wallahualam.

Disuatu pemandangan yang sama sekali berbeda , bung Gulo membawa tanaman cabe sekitar 15 batang dan tanamah (bibit) ubi kayu kurang lebih 40an batang yang dimuat dalam karung melintas jalan menuju kota gunungsitoli , berlawanan arah dengan para peserta yang menuju lokasi arah Utara yakni Kota lahewa.

Dibelakang markas Forum NGO di Nias, terdapat tanah kosong yang belum termanfaatkan. Tanah yang sepertinya terabaikan tersebut berhasil merebut simpatik bung Gulo dan sesudah izin sebelumnya dari pemilik tanah maka, pada Tanggal 27 November 2009 , tanaman cabe (ada 15 batang ) mulai ditanam kedalam 15 buah lobang yang telah terlebih dahulu di gali .Kemudian tanaman berupa batang (bibit ) ubi kayu diletakkan secara teratur di atas tanah dengan posisi tetap berdiri tegak di atas tanah menunggu hari "H" yang tepat ( Sesuai dengan petuah dari ortu maka menanam ubi kayu lebih bagus pada " inoto dohare " )dimana hari penanaman teresebut kurang lebih akan berlangung pada hari kamis minggu depan.Sesuatu yang belum aku mengerti tetapi kuyakini juga ha ha ha ha , rupanya mitosku mengenai ini belum tertuntaskan , yah ini khan mitos positif (pembenaranku semata ).

Anak cabe rawit yang kuambil dari kampung saya tersebut , saya tanam secara tradisional yakni menanam dengan tanpa bedengan . Menurut informasi jenis bibit tanaman yang berasal dari masyarakat kampung ini lebih kuat atau tahan walaupun ditanam dengan tanpa dibuat bedengan.Terbukti , disekitar rumah di kampung , tanaman yang sangat bagus untuk campuran rasa pedas pada masakan indomie ini dapat tumbuh dengan tanpa metode penanaman yang luar biasa. Ini yang sekarang saya teliti dan pelajari.

Metode menanam tradisional versi saya :
Tepat tanggal 27 November 2009 , Saya buat lobang sedalam 12 meter dengan diameter 10 meter , kemudian tanah digemburkan dan setelahnya anak tanaman cabe dapat di tanam ( dimasukkan kedalam lobang tanah yang telah di gali ). Tanah - tanah hitam ( humus )yang terletak diatas permukaan tanah menjadi landasan terbawah tanaman dan sekaligus sebagai penopang bagi tanaman yang ditanam tersebut.Kita akan evaluasi perkembangan penanaman cabe rawit secara tradisionil ini. Dua (2) minggu kedepan , tepatnya pada tanggal 11 Desember 2009.

Belajar Bertani dan Membumi

Blog Belajar Bertani dan Membumi adalah sub blog dari blog utama www.yanuarmangulo.blogspot.com. Blog Belajar Bertani dan Membumi berisi catatan pengalaman bertani yang dilaksanakan oleh yanuarman gulo. Keputusan pembuatan blog ini semenjak adanya kesadaran baru bahwa bertani adalah kearifan lokal yang mendasar di kepulauan Nias untuk terselenggaranya sebuah kehidupan yang berkelanjutan . Oleh karenanya ,saya mengeluarkan maklumat untuk diri sendiri sekaligus juga kepada kaum muda yang mengatakan dirinya pejuang agar tidak lagi membiarkan tanah menganggur di sekitar anda, tanah dan air adalah ibu pertiwi ( mother land ) . TANAH adalah komponen yang sangat penting, harus di rawat, di sayangi dan dipelihara serta di jaga. " TANAH " yang telah membuat kita mampu berdiri hingga merdeka . TANAH , disini juga kita berasal dan akan kembali untuk di kembumikan . Setiap orang yang mengatakan dirinya kaum muda - pejuang, jika anda tidak hidup di Laut , maka anda pasti hidup di darat. Jikalau di darat , maka jangan pernah mengelak, jangan pernah malu apalagi gengsi , jika anda mau hidup dan tegak berdiri. Maka , TANAH adalah Solusinya. Pengetahuan anda akan menjadi senjata yang efektif untuk bertempur memaksimalkan berbagai potensi alam yang ada. Pengetahuan yang kita miliki seyogianya memberi pengetahuan kepada kita tentang alam, yakni mengenai alam yang marah, alam yang berbahaya ( bencana ekologis )dan alam yang sakit dan alam yang rindu untuk dibelai . Alam juga bisa marah ,jikalau diolah secara kebablasan hingga rusak dan ekosistem penopangnya sebagai tanah hancur dan porak poranda. Setiap manusia harus mampu bersahabat dengan tanah dan ditopang olehnya, jikalau tanah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi kehidupan anda , maka baiknya anda harus belajar untuk mencintainya terlebih dahulu.

Salam Cintaku untuk Tanah dimanapun berada.